Tuesday, January 14, 2014

Cara Cerdas Membeli produk Asuransi

Perlu dipahami sebelumnya, bahwa yang namanya kehidupan pasti akan ada unsur resiko yg pasti akan terjadi, minimal risk itu adalah kematian.

Resiko yang lain spt kecelekaan, terdiagnosa sakit kritis, ataupun mengalami cacat tetap itu juga bisa terjadi  tanpa direncanakan yang bisa mempengaruhi kualitas standar hidup keluarga jika yang mengalami kejadian adalah pencari nafkah.

Untuk itu semua, perlu disadri dari hal ini bahwa asuransi sebagai media pengalihan kerugian ketika terjadi resiko spt yang gw utarakan diatas, bahwasanya kehidupan memiliki ketidakpastian yang mencakup resiko di dalamnya.

Tapi ada sebagian dari mereka yang mempercayai, lebih baik "gw sedekahin aja daripada untuk membayar premi, itung itung gw sedekah tolak bala".
So semuanya tergantung dari individu menilai apakah  "gw membutuhkan proteksi untuk memproteksi resiko hidup ini" ataukah " gw percaya Kekuatan Ilahi dengan memperbanyak sedekah sudah cukup bagi gw".

Tapi yang perlu diperhatikan ketika memilih memutuskan untuk 'membeli' produk asuransi ini, maka perlu diketahui pemilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan akan jauh lebih bermanfaat.
Pemisahan produk antara proteksi dan unit link lebih baik dibandingkan harus menggabungkan kedua produk tersebut, karena ketika menggabungkan kedua jenis produk ini maka akan lebih banyak biaya yang dikeluarkan yang setiap perusahaan asuransi memberlakukan biaya ini, biaya ini biasa disebut dengan 'biaya akusisi'.

Nah, pengertian dari biaya akusisi ini adalah biaya yang dikenakan dengan persentase tertentu setiap tahunnnya sampai dengan tahun ke 5 polis berjalan. Persentase ini berbeda beda besarannya tergantung dari kebijakan Perusahaan Unit Link itu sendiri, tapi biasanya berkisar diantara 200-210 persen selama 5 tahun.

Pada produk Unit link in ada nilai proteksi ada juga nilai tunai nya atau tabungannya, alokasi dana utk proteksi dan dana tabungannya akan berbeda beda tergantung dari usia dan kebutuhan  nasabah.
Misal nasabah berusia 30tahun, membayar premi 1 juta perbulan, maka alokasi dana untuk tab dan proteksi nya perlu ditanyakan berapa berapa persentase nya dan manfaat proteksi nya apa saja dan berapa besar nilai dari proteksi itu sendiri. setiap proteksi yang akan diterima pasti akan ada biaya yang harus ditanggung, itu jg perlu ditanyakan.

Sedangkan jasa pure asuransi atau biasa disebut dengan asuransi tradisional, disini tdk ada nilai tunai atau tabungan jangka panjangnya, tapi yang bs diambil keutungannya adalah premi yang dibayarkan akan jauh lebih ringan serta nilai manfaat yang lebih maksimal.
Contoh: dengan asuransi tradisional ini, nilai manfaat asuransi jiwa diatas 500 jt  dengan premi yang dibayarkan setahunnya 1.1jt di usia 27-30 tahun. Manfaat jiwa ini ketika terjadi tutup usia, maka ahli waris akan mendapatkan warisan dari perusahaan asuransi sebesar 500jt. Perlindungan lain selain jiwa ini, ada juga perlindungan kecelakaan, rawat inap di RS.

Saran utk kalian semua, PISAHKAN ANTARA PROTEKSI DAN TAB JANGKA PANJANG/INVESTASI INI, karena apa ??? karena akan menghasilkan manfaat dan hasil yang lebih optimal dibandingkan harus menggabungkan kedua jenis produk tsb.

Lebih memahami dan mengetahui manfaat dan kewajiban yang harus dijalankan spt membayar premi utk proteksi ini serta resiko dana tabungan dimana tabungan ini berbeda dengan tabungan di bank karena dana tsb dikelola oleh manager investasi yang akan dikonversi kebentuk aset/saham, so akan mempengaruhi sangat ke nilai tabungan ketika kinerja investasi mengalami penurunan nilai saham, kondisi ini juga dipengaruhi dengan iklim politik, sosial, ekonomi negara.









No comments:

Post a Comment